Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Marii mengenaL "Menopause" sejak dini...

Menopause,, suatu kata yang sudah sangat akrab di telinga kita semua dan tentu saja sangat menarik perhatian wanita,, eiiiitssss tapi jangan saLah, menopause bukan hanya akan di aLami oLeh wanita Lohhh, pria juga punya masa menopause tapi di page ini saya tidak akan membahas menopause pada pria, saya ini berbagi sedikit iLmu yang saya dapatkan semester kemarin sewaktu saya menempuh mata kuLiah "Obstetri dan Gynekologi"....

Langsung aja ya.. Apa seeeh menopause itu ???
Pada saat membahas tentang menopause kita akan mengenal beberapa istilah medis, antara lain sebagai berikut :

*PRE Menopause, yaitu saat siklus haid sudah tidak teratur dan terjadi pada usia 40 tahun ke atas.
*PERI Menopause, yaitu masa perubahan antara pre menopause dan menopause, pada masa ini siklus haid sudah tidak teratur dan disertai dengan perubahan fisiologik termasuk 12 tahun setelah menopause.
*MENOPAUSE, yaitu haid terakhir yang masih dipengaruhi oleh hormon - hormon ovarium.
*PASCA Menopause, yaitu Amenorea ( tidak menstruasi ) selama 12 bulan setelah menopause ditandai dengan kadar hormon FSH dan LH tinggi serta kadar hormon estrogen dan progesteron yang rendah.
*Menopause Latrogenik, yaitu menopause yang diakibatkan oleh pengangkatan kedua ovarium akibat radiasi sinar rontgen atau kemoterapi.
*Menopause Prekok, yaitu menopause sebelum usia 40 tahun.
*Sindroma Klimaterik, yaitu keluhan-keluhan spesifik yang timbul akibat kekurangan hormon estrogen dimulai dari perimenopause sampai beberapa tahun pasca menopause.
*TERAPI Hormon pengganti (THP), yaitu pemberian hormon estrogen atau kombinasi estrogen/progesteron/androgen untuk pengobatan atau pencegahan keluhan-keluhan yang ditimbulkan akibat kekurangan hormon estrogen.

Apa saja perubahan yang akan dialami oleh wanita pada saat menopause ??
1. Jangka Pendek
*VASOMOTORIK, terjadinya gejolak "Hot Flushes", Hot flashes umum terjadi pada wanita menopause, berlangsung selama 30 detik sampai beberapa menit, dan kadang diikuti dengan berkeringat terutama malam hari. Lingkungan panas, makan makanan atau minuman panas atau makanan pedas, alkohol, kafein, dan stress dapat menyebabkan
terjadinya hot flashes, selain itu jantung juga terasa berdebar-debar, mudah tersinggung.
*PSIKOLOGIK, perasaan takut, gelisah, mudah marah, mudah tersinggung, tidak konsentrasi, perubahan perilaku, depresi, gangguan libido.
*UROGENITAL, nyeri saat bersenggama, vagina kering, infeksi bahkan perndarahan pasca senggama, gatal pada vagina, vulva, nyeri pada saat berkemih.
*KULIT, kering, gatal-gatal, keriput, kuku rapuh
*TULANG, nyeri tulang dan otot.
*MATA, kering, mudah iritasi, kesulitan menggunakan kontak lensa.
*RAMBUT, menipis, tumbuh rambut disekitar bibir, hidung dan telinga.
*METABOLISME, kolesterolm meningkat, kadar HDL ( kolesterol baik ) menurun dan LDL ( kolesterol jahat ) meningkat.

2.Jangka Panjang
Osteoporosis, jantung koroner,aterosklerosis, stroke, kebutaan, kanker usus besar, demensia ( Tipe Alzaimer ) atau lupa mengingat seseorang.

Tentang "ESTROGEN DAN PROGESTERON"
Estrogen dikenal sebagai “hormon wanita” karena memegang peranan penting dalam membentuk tubuh wanita dan mempersiapkannya untuk melakukan fungsi-fungsi khusus wanita seperti mengandung/hamil dan menyusui. Sebagai contoh, estrogen penting untuk perkembangan payudara dan pinggul. Selain itu, vagina, uterus dan organ-organ wanita lainnya tergantung akan keberadaan estrogen pada masa pendewasaan.

Progesteron adalah hormon lain yang dihasilkan oleh indung telur wanita, sama halnya dengan estrogen kedua hormon ini mengatur perubahan yang terjadi pada tiap siklus menstruasi bulanan dan mempersiapkan uterus (rahim) untuk kehamilan. Yang utama pada menopause. Lebih dari 90% estrogen dalam tubuh wanita diproduksi oleh indung telur. Organ lainnya (termasuk kelenjar adrenal, hati dan ginjal) juga memproduksi estrogen dalam jumlah kecil. Itulah sebabnya mengapa selanjutnya wanita hanya mempunyai kadar estrogen dalam jumlah yang sedikit setelah mengalami menopause. Karena sel-sel lemak juga dapat memproduksi estrogen dalam jumlah kecil, wanita yang mempunyai kelebihan berat badan, setelah mengalami menopause akan mengalami lebih sedikit masalah, berupa hawa panas pada tubuh maupun osteoporosis (keduanya merupakan masalah akibat kurangnya kadar estrogen) dibandingkan wanita yang mempunyai sedikit lemak.

Progesterone adalah hormon terpenting wanita dalam tingkatan kedua. Seperti halnya estrogen, sebagian besar progesteron diproduksi dalam indung telur, dimana sebagian kecilnya diproduksi oleh kelenjar adrenal. Fungsi progesterone adalah untuk:
· Merangsang pembentukan suatu “selaput pelapis” dalam uterus yang berfungsi untuk tempat tumbuh dan berkembangnya telur yang telah dibuahi menjadi bayi.
· Membantu produksi susu
· Secara umum mempertahankan kehamilan

"TERAPI PENGGANTI HORMON ( THP )"
Selama fase perimenopause, beberapa dokter menyarankan untuk menggunakan pil kontrasepsi untuk mengurangi gejala yang terjadi. Ketika masuk ke dalam fase menopause, apabila gejala-gejala tersebut semakin mengganggu maka dapat disarankan untuk terapi hormonal menggunakan hormon estrogen dan progesterone bila masih memiliki rahim atau hormone estrogen bila sudah tidak memiliki rahim.

Terapi hormonal ini dapat mengurangi gejala yang terjadi di masa menopause dan mencegah keroposnya tulang. Terapi hormonal tersedia dalam berbagai macam bentuk, diantaranya adalah tablet atau patch yang ditempelkan ke kulit, Hormon Replacement Therapy (HRT), dan terapi hormonal lokal (vagina). Terapi hormonal dapat mengandung estrogen saja, progesterone saja, testosterone saja, atau kombinasi estrogen-progesteron. Terapi hormonal efektif untuk mengurangi gejala hot flashes dan kekeringan pada vagina. Bagaimanapun juga, terapi hormonal tidak dapat memperbaiki mood maupun gangguan tidur dalam waktu singkat apabila sumber masalahnya tidak diatasi terlebih dahulu. Terapi hormonal dilakukan dalam waktu 6 bulan sampai 1 tahun untuk mengurangi hot flashes.

Terapi hormonal diketahui dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Risiko tersebut meningkat dengan semakin lama pemakaian Hormon Replacement Therapy (HRT) dan dapat dideteksi dalam 1 – 2 tahun pemakaian terapi hormonal. Risiko tersebut menurun ketika terapi hormonal dihentikan dan membutuhkan waktu sekitar 5 tahun untuk penurunan risiko kembali seperti semula. Terapi hormonal kombinasi juga dikatakan dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Terapi hormonal
dengan menggunakan estrogen saja berkaitan dengan peningkatan risiko kanker endometrium.

Wanita yang tidak disarankan untuk terapi hormonal adalah wanita yang:
*Memiliki masalah dengan perdarahan vagina
*Memiliki kanker (payudara atau rahim)
*Riwayat stroke atau serangan jantung
*Riwayat penggumpalan darah
*Memiliki sakit liver (sakit hati)

Efek samping dari terapi hormonal adalah :
*Perdarahan vagina
*Rasa penuh di perut
*Nyeri , keras, dan pembesaran pada payudara
*Sakit kepala
*Perubahan mood
*Mual

Yang perlu di ketahui adalah menopause pasti akan di aLami oleh wanita norMaL, itu haL yang sangat wajar terjadi, sooo persiapkan dirimu ya para wanita,,, semoga bermanfaat... ( Ana Nana Yuliyana )

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Posting Komentar